Basic Skill (keterampilan dasar) setelah praktikum
Keterampilan
dasar (Basic skill) setelah praktikum
laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
keterampilan yang harus dimiliki siswa setelah praktikum:
a)
Setelah selesai melakukan percobaan, siswa dapat
membersihkan meja praktikum dan segera mengembalikan/menyimpan alat dan bahan ke tempat
semula dalam keadaan rapi
b)
Dapat
mengingat bagaimana penggunaan alat serta hasil dari praktikum
c)
Dapat
mengetahui manfaat dari praktikum tersebut
d)
Dapat
membuat laporan praktikum
Pada saat ini, penulis akan membahas poin D bagaimana cara menyusun
dan membuat laporan praktikum fisika materi listrik.
Laporan fisika terdiri atas:
·
Cover
·
Bab I
pendahuluan
·
Bab II
Landasan teori
·
Bab
III metode percobaan
·
Bab IV
Hasil dan pembahasan
·
Bab V
Penutup
·
Daftar
pustaka
Adapun format dalam
penulisan laporan praktikum adalah biasanya ditulis tangan atau juga diketik
dengan ukuran margin left=4 cm, right= 3 cm, top= 3 cm, dan bottom= 3 cm.
Berikut adalah
contoh laporan praktikum fisika:
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
“RANGKAIAN LISTRIK”
Disusun Oleh
:
Kelompok :
Anggota :
Dosen Pengampu :
Asisten Dosen :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Ilmu
fisika sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia di dunia ini . Hal itu
dibuktikan dengan maraknya tekhnologi yang memudahkan kehidupan manusia yang
berdasarkan konsep ilmu fisika . Salah satu ilmu fisika yang berpengaruh
terhadap kehidupan manusia adalah listrik . Listrik umumnya telah menjadi
jantung kehidupan manusia . Dikarenakan sebagian besar pekerjaan manusia
bergantung padanya . Contohnya lampu listrik yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari .
Listrik
memiliki meliputi komponen dan cara kerja listrik tersebut .Dengan memahami
konsep listrik maka seseorang dapat menguasai dasar ilmu dalam
bidang tekhnologi salah satunya elektronika . Konsep-konsep tentang listrik
misalnya hokum Ohm yang menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir pada
rangkaian berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung penghantar .
Dengan demikian dalam listrik mengandung arus listrik yang mengalir beda
potensial dan hambatan . Dalam menentukan ketiga komponen tersebut umumnya
dilakukan sebuah percobaan menggunakan multitester (Afdan.2011:19) .
Percobaan
umumya dilakukan di laboratorim atau lebih dikenal dengan praktikum . Praktikum
tentang listrik misalnya Arus Listrik Dan Susunan Hambatan Dalam Rangkaian
dilakukan percobaan secara sederhana akan tetapi menurut Omang Wirajasmita
(1989:156) praktikum sederhana salah satunya menentukan arus listrik melalui
percobaan menggunakan multitester memang terlihat gampang untuk dilakukan .
Akan tetapi tetap mengutamakan ketelitian . Hal ini dikarenakan tidak mengerti
dan salah menggunakan alat maupun tata cara praktikum dapat menyebabkan
kegagalan dalam percobaan yang berujung pada ketidakpastian data . Belum lagi
jika multitester haru sering-sering dikalibrasi agar memiliki data yang tepat
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum yang
akan dilaksanakan adalah:
1. Mengetahui
bagaimana merangkai listrik secara seri.
2. Mengetahui
bagaimana merangkai listrik secara paralel.
1.3 Manfaat
·
Untuk memenuhi
tugas mata pelajaran fisika mengenai hal-hal yang berkenaan dengan rangkain
listrik seri dan parallel
·
Laporan Praktikum ini juga diharapkan sebagai acuan untuk menghadapipermasalahan
dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
LANDASAN TEORI
1. RANGKAIAN
SERI
Rangkaian
seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya
lewat satu rangkaian.
Rangkaian
seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh yang baik
dari beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. ( kurang
lebih 20 lampu dalam rangkaian seri ). Dua buah elemen berada dalam susunan
seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju
elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka
jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat
sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.
Sifat-sifat Rangkaian Seri adalah
sebagai berikut:
·
Arus yang mengalir pada masing beban
adalah sama.
·
Tegangan sumber akan dibagi dengan
jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam
rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan
total sumber tegangan.
·
Banyak beban listrik yang
dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya
penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang mengalir
tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
·
Jika salah satu beban atau bagian
dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti.
Prinsip
dalam Rangkaian Seri adalah sebagai berikut:
·
Hambatan total merupakan hasil
penjumlahan tiap-tiap hambatan serinya.
·
Kuat arus dalam tiap-tiap
hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap hambatan sama dengan kuat arus
totalnya,
·
Beda potensial/tegangan tiap-tiap
hambatannya berbeda-beda dan hasil penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya
sama dengan tegangan totalnya.
V
total = V1 + V2 +.. Vn
I
total = I1 = I2 =…. I n
R total =
R1 + R2 + ... Rn
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian
listrik seri dalam kehidupan sehari-hari (di rumah) yaitu:
·
Lampu hias pohon Natal model lama
(yang baru pakai rangkaian elektronik & lampu LED) merupakan rangkaian seri
beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan
jala-jala (220V).
·
Lampu TL (tube Lamp) atau orang
bilang lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam box nya
memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
·
Di dalam setrika listrik ada
rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian juga kulkas.
·
Sakelar/switch merupakan penerapan
rangkaian seri dengan beban.
2. RANGKAIAN
PARALEL
Rangkaian Paralel merupakan salah
satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan
arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan
secara paralel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa
mempengaruhi rangkaian yang lain.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel adalah
sebagai berikut:
·
Tegangan pada masing-masing beban listrik
sama dengan tegangan sumber.
·
Masing-masing cabang dalam
rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah
tergantung besar tahanan cabang.
·
Sebagaian besar tahanan
dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh
karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel
adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
·
Jika terjadi salah satu cabang
tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan
tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh
rangkaian cabang yang terputus tersebut.
Prinsip
dalam Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:
·
Seper hambatan paralel merupakan
hasil penjumlahan seper tiap-tiap hambatan paralelnya.
·
Kuat arus dalam percabangannya
berbeda-beda dan perbandingan kuat arus tiap-tiap percabangan berbanding
terbalik dengan perbandingan hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil
penjumlahan kuat arus tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.
·
Beda potensial/ tegangan tiap-tiap
percabangannya tetap dan besar tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan
totalnya.
V
total = V1 = V2 = V3 = .. Vn
I
total = I1 + I2 +.. In
1/R
total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n
Contoh paling sederhana penerapan
rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari:
1) Distribusi
Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
2) Stop contact
merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.
Perbedaan Rangkaian seri dan paralel
adalah sebagai berikut:
·
Rangkaian seri
besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya berbeda-beda
tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut.
·
Rangkaian paralel,
besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya
berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang.
·
Rangkaian seri,
total hambatan tinggal dijumlah aja semua, kalo rangkaian paralel, jumlah
hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ...
·
Jumlah total
hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian paralel.
·
Total
daya yg diserap rangkaian seri biasanya ebih besar dibanding rangkaian paralel.
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
3.1
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang di gunakan dalam
praktikum ini meliputi:
1. Kabel
2. Bola
lampu kecil (lampu senter) 3 buah
3. Baterai
besar 3 biji
4. Strerofoam
5. Plester
6. Double
Tipe
7. Gunting
/ Kater
3.2
Prosedur kerja
1. Siapkan
alat-alat yang digunakan untuk praktikum membuat rangkaian seri dan paralel.
2. Potong
gabus menjadi 2 bagian dan masing-masing diberi nama rangkaian listrik seri dan
rangkaian listrik paralel.
3. Ketiga
baterai disusun jadi satu di beri penyangga plester biar tidak lepas.
4. Kabel,
lampu dan baterai mulai dirangkai menjadi rangkaian listrik seri.
5. Kemudian
praktikan dengan menyalakan semua lampu.
6. Lalu
salah satu kabel dilepas dari baterai amati apa yang terjadi pada lampu.
7. Selanjutnya
kabel, lampu dan baterai mulai dirangkai menjadi rangkaian listrik paralel.
8. Kemudian
praktikan dengan menyalakan semua lampu.
9. Lalu
salah satu kabel dilepas hingga salah satu lampu mati, kemudian amati
apa yang terjadi pada lampu yang lain.
10. Simpulkan
hasil pengamatan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan, hasil pengamatan dapat dilihat sebagai
berikut:
Pada
percobaan yang telah dilakukan terhadap rangkaian seri, ketika kabel
dihubungkan dengan baterai kedua lampu menyala terang, dan ketika salah satu
lampu dimatikan, lampu yang lain ikut mati.
Pada
percobaan yang telah dilakukan terhadap rangkaian paralel, ketika kabel
dihubungkan dengan baterai kedua lampu menyala terang, dan ketika salah satu
lampu dimatikan, lampu yang lain tetap menyala.
4.2 Pembahasan
Dalam
percobaan yang dilakukan pada rangkaian listrik paralel nampak bahwa, nyala
lampu terang dibandingkan dengan nyala pada rangkaian seri. Hal ini disebabkan
sumber tegangan langsung menuju lampu-lampu tanpa melalui lampu lainnya,
sehingga apabila salah satu lampu dimatikan maka lampu yang lain tidak akan
ikut mati, berbeda dengan rangkaian listrik seri yang apabila salah satu lampu
dimatikan maka lampu yang lain akan ikut mati karena saling berkesinambungan.
Dalam rangkaian paralel masing-masing cabang dalam rangkaian paralel merupakan
rangkaian individu sehingga ketika satu lampu dikendorkan tidak mempengaruhi
nyala lampu yang lain karena arus listrik tetap mengalir.
Rangkaian Listrik adalah suatu
kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara
tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Rangkaian listrik
dapat dikelompakkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen
atau komponen pasif dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat
menyerap energi dalam hal ini hanya pada komponen resistor atau banyak juga
yang menyebutkan tahanan atau hambatan degna simbol R, dimana resistor
mempunyai fungsi, penghambat arus, dan pembagi tegangan. Dan komponen pasif
yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen
atau elemen yang menyerap energi dalam bentuk magnet dalam hal ini konduktor
atau sering juga disebut sebagai lilitan, atau kumparan dalam simbol L. Pada
induktor mempunyai sifat yaitu dapat menyimpan energi dalam bentuk medan
magnet. Dan komponen pasif yang menyerap energi dalamm bentuk medan magnet. Dan
komponen pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini
adalah kapasitor atau sering disebut dengan kondisator dengan simbil C,
mempunyai fngsinuntuk membatasi arus DC yang mengalir pada kapasitor tersebut,
dan dapat menyimpan energi dalam bentuk medan listik. Berdasarkan susuna
hubungan alat-alat listrik maka rangkaian listrik tersusun dengan 3 car yaitu
rangkaian seri dimana disusun secara berderet dan sebagai pembagi tegangan
rangkaian paralel disusun secara sejajar dan sebagai pembagi arus dan rangkaian
campuran adalah gabungan dari rangkaian seri paralel.
Dalam
percobaan yang dilakukan pada rangkaian seri dan paralel nampak bahwa rangkaian
seri, arus yang mengalir pada masing-masing beban adalah sama dimana hambatan
total merupakan hasil penjumlahan tiap-tiap hambatan serinya,sedangkan pada
rangkaian paralel hasil penjumlahan tiap hambatan serinya. Berdasarkan data
yang diperoleh pada data pengamatan pengukuran ang dilakukan secara manual
berbanding lurus dengan menggunakan software EWB atau hasil yang dilakukan
dengan pengukuran adalah sama. Dapat dikatakan bahwa antara teori dan praktek
adalah sama atau bisa dibilang berhasil
Pengaplikasian
rangakaian seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk rangkaian
seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh yang baik
dari beberapa beban rangkaian seri adalah lampu pohon natal dimana kurang lebih
20 lampu dalam suatu pohon natal, pada rangkaian seri jika salah satu bagian
dari rangkaian tidak terhubung atau putus aliran arus terhentti. Sehingga untuk
rangkaian paralel merupakan suatu garis edar untuk mengalirkan arus contoh
sederhana penerapan rangkaian paralele yaitu distribusi listrik PLN ke
rumah-rumah. Pada rangkaian paralel jika arus terputu yang akan terputus hanya
pada tahanan rangkaian tersebut, rangkaian cabang lain tetap akan bekerja tanpa
terganggu oleh rangkaian cabag yang terputus.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari
praktikum rangkaian seri dan paralel dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Rangkaian
Seri
®
Rangkaian Seri terdiri dari dua atau
lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya lewat satu rangkaian.
®
Rangkaian listrik seri apabila salah
satu lampu dimatikan maka lampu yang lain akan ikut mati.
b. Rangkaian
Paralel
®
Rangkaian Paralel merupakan salah
satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus.
®
Rangakain listrik paralel apabila
salah satu lampu dimatikan maka lampu yang lain tidak akan ikut mati, lampu
yang lain akan tetap menyala
5.2 Saran
Agar praktikan lain lebih terampil
dalam praktikum serta memperbanyak literature yang diperlukan .
DAFTAR
PUSTAKA
Tim penyusun.2013. Panduan
praktikum fisika dasar 1. Jambi: universitas Jambi
pertanyaan penulis:
1.
Adakah keterampilan dasar pasca praktikum
selain yang telah dimuat pada artikel diatas?
2.
Bagaimana format laporan praktikum di sekolah
teman-teman?
3.
Apakah bisa laporan praktikum diganti dengan
penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan!
Apakah bisa laporan praktikum diganti dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan! bisa saja misalkan pada praktikum yang pada sekolahan tersebut memiliki kekurangan alat sehingga guru bisa membuat LKS praktikum yang berbasis elektronika atau virtual lab.misalkan seperti pada materi listrik, magnet dan materi lain yang bersifat invesible.
BalasHapusTerkait pertanyaan terakhir Apakah bisa laporan praktikum diganti dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan! Menurut saya bisa saja, tergantung LKS siswa seperti apa, apakah sudah mencakup isi laporan. Karena akhir2 ini saya melihat lks siswa sudah lengkap, seperti laporan praktikum. Jd siswa tdk perlu lg mengerjakan laporan dgn dukungan lks yg sdh mncakup isi laporan.
BalasHapusMenanggapi pertanyaan no 2, menurut saya bisa saja, karena sekarang di sekolah tingkat SMP, siswa masih menggunakan LKS dalam praktikum. Sehingga siswa tidak dituntut membuat laporan pasca praktikum.
BalasHapusAssalamualaikum, menanggapi pertanyaan nomor 3, Apakah bisa laporan praktikum diganti dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan!
BalasHapusmenganti lembar kerja dengan LKS menurut saya bisa tetapi di tingkat SMP. dimana LKS berisikan seputaran hasil praktikum atau pembahasan, sedangkan untuk tingkat SMA ataupun kuliah sebaiknya membuat laporan praktikum.
Apakah bisa laporan praktikum diganti dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan!
BalasHapusBisa. Bahkan sebagian sekolah menggunakan LKS untuk laporan praktikum siswa. Sebagaimana kita tahu bahwa LKS bisa didesain sekaligus sebagai laporan praktikum siswa. Terima kasih,.
3. Apakah bisa laporan praktikum diganti dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan!
BalasHapusMenurut saya bisa karena tujuan dari LKS adalah untuk mempermudah siswa dalam kegiatan praktikum baik sebelum, pelaksanaan dan setelah praktikum jadi siswa hanya tinggal melanjutkan membuat laporan setelah selesai pelaksanaan praktikum.
Menanggapi pertanyaan no 3:
BalasHapusApakah bisa laporan praktikum diganti dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan!
Menurut saya LKS bisa menggantikan laporaan praktium apabila LKS tersebut memuat point-point penting yang diperlukan dalam laporan praktikum seperti judul,tujuan,prosedur kerja, hasil, pembahasan dan kesimpulan. Hal ini juga mempermudah siswa dalam membuat laporan praktikum.
3. Apakah bisa laporan praktikum diganti dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan!
BalasHapusbisa, asalkan pada lembaran LKS laporan praktikumnya ada, dan untuk model LKS sekarang rata-rata sudah ada laporan praktikumnya didalam.
menanggapi pertanyaan nomor 3, Apakah bisa laporan praktikum diganti dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan!
BalasHapusmenurut saya bisa dengan menggunakan LKS yang didalamnya mencakup secara umum tentang laporan praktikum juga. Jika itu dilakukan pada jenjang SMP dan untuk jenjang SMA ada baiknya peserta didik membuat laporan praktikum karna akan melatih mereka untuk skill menulis karna nanti di jenjang Perguruan Tinggi basic tersebut sangat dibutuhkan. terima kasih
Menyikapi pertanyaan no 3.?
BalasHapusBisa saja d ganti dg LKS Karena isi dlm lks itu sdh mencakup semua nya.
Saya akan menjawab pertanyaan no 3 yaitu Apakah bisa laporan praktikum diganti dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS), sehingga siswa tidak usah membuat laporan lagi? Berikan alasan! Laporan pratikum dapat diganti dengan LKS dengan catatan siswa harus terlebih dahulu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada LKS
BalasHapus
BalasHapusMenanggapi soal no 3.
Menurut saya bisa,
Asalkan pada Lks sudah mencakup point piunt yang ada di dalam laporan praktikum
Menanggapi pertnyaan nomor 2, laporan bisa diganti dengan LKS Menurut saya bisa saja, tergantung LKS siswa seperti apa, apakah sudah mencakup isi laporan. Karena akhir2 ini saya melihat lks siswa sudah lengkap, seperti laporan praktikum. Dan sudah terdpat kolom untuk membuat laporan
BalasHapus