Sistem Manajemen Mutu Lab IPA


Sejak penerapan ISO/Guide 25: 1982 penggunaan sistem mutu laboratorium berkembang dengan pesat karena banyak digunakan berbagai negara sebagai dasar membentuk sistem mutu di laboratorium dan digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui kemampuan laboratorium oleh badan akreditasi maupun pelanggan. Indonesia telah mengadopsi ISO / IEC 25 menjadi BSN-101 tentang persyaratan umum kemampuan Laboratorium Kalibrasi dan laboratorium penguji. BSN-101 difokuskan pada kegiatan laboratorium kalibrasi dan laboratorium pengujian dengan memperhatikan persyaratan kemampuan laboratorium tercantum dalam Organisation for economic Cooperation Development (OECD) tentang Good Laboratory practice (GLP). Elemen-elemen dalam GLP adalah :
1. Sumber daya manusia yang mempunyai kualifikasi dan pengalaman yang baik
2. Kalibrasi dan perawatan peralatan laboratorium yang tepat
3. Sistem jaminan mutu yang sesuai
4. Teknik pengambilan contoh uji dan metode pengujian yang telah divalidasi
5. Mampu telusur pengukuran dan sitem kalibrasi ke standar nasional/ Internasional
6. Sistem dokumentasi dan pelaporan data hasil pengujian
7. Sarana dan lingkungan pengujian.


Idealnya, lab sekolah sebagai unit atau organisasi yang berorientasi pada pencapaian proses dan produk, hendaknya menganut system manajemen mutu yang telah terstandar secara nasional/ internasional, yaitu system manajemen mutu ISO 9000; 2008. Meskipun demikian karena berbaga keterbatasan, paling tidak lab sekolah, memiliki manajemen mutu mendekati system mutu tersebut agar dapat mengorganisasikan kegitan lab secara menyeluruh, dan semua faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan praktikum terkendali. Yang penting, system manajemen mutu lab harus mampu memenuhi kebutuhan lab dan kebutuhan siswa. 

Berbeda dengan lab lain pada umumnya yang hanya bertanggungjawab terutama pada produk yang dihasilkan, laboratorium ipa sekolah bertanggungjawab baik terhadap proses maupun produk kegiatan lab. Hal ini dapat dipahami karena lab sekolah berperan sebagai pengganti pembelajaran di kelas, artinya lab sekolah berperan juga sebagai wahana untuk proses pembelajaran. Oleh karena itu, lab ipa sekolah harus dikelola dengan sangat bersungguh-sungguh, sistematik, dan tepat sasaran, sehingga tujuan pembelajaran yang berorientasi pada proses dan produk pembelajaran melalui praktikum ttercapai. Agar tujuan kegiatan praktikum di lab tercapai dengan baik, maka diperlukan suatu system tata kelola atau manajemen yang sangat kuat, yang mencerminkan kualitas atau mutu proses/kegiatan lab, dengan senantiasa memperhatikan kepuasan pelajar/siswa. Karena tata kelola lab dirancang untuk kualitas atau mutu, maka seringkali istilah system tata kelola diartikan sebagai system manajemen mutu.


Dalam mengembangkan system mutu lab sekolah, hal yang pertama kali harus dilakukan oleh pimpinan lab adalah menetapkan kebijakan mutu, tujuan mutu, struktur organisasi serta peraturan untuk: 

a. Memastikan bahwa semua personil lab memahami vsi dan misi lab 

b. Memastikan bahwa semua personil lab dapat melakukan tugasnya masing-masing dengan baik dan terkendali 

c. Memastikan bahwa semua kegiatan, sumberdaya, sarana, prasarana serta peralatan dan bahan di lab teridentifikasi dan terdokumentasi dengan baik 

d. Menjamin bahwa siswa dapat melakuakn kegitan praktikum sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


Sistem manajemen mutu lab IPA terdiri atas:

1. Organisasi Laboratorium 
Laboratorium memiliki struktur organisasi yang setiap anggotanya memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing. Kepala sekolah dalam organisasi laboratorium memiliki tugas dan fungsi sebagai penanggungjawab. Kepala sekolah dan kepala laboratorium memiliki hubungan hierarki dalam struktur organisasi laboratorium. Dalam struktur organisasi laboratorium juga ada teknisi dan laboran yang masing-masing memiliki tugas pokok dan fungsi dalam laboratorium.


2. Personal
Aspek personal dalam manajemen mutu berkaitan dengan kompetensi dari setiap tenaga yang ada di laboratorium. Kompetensi yang harus dimiliki setiap kepala laboratorium, teknisi, dan laboran mengacu pada standar pemerintah No. 26 Tahun 2008. Adapun kompetensi yang harus dimiliki antara lain: 
  • kompetensi kepribadian
  • kompetensi sosial
  • kompetensi manajerial
  • kompetensi administratif
  • kompetensi profesional

3. Equipment
Equipment dimaksud disini adalah peralatan yang ada di laboratorium. Adapun peralatan di laboratorium yaitu tabung reaksi, cawan petri, pipet tetes, pengaduk, gelas ukur, spiritus, dan segala alat yang biasa dipakai dalam praktikum. 


4. Information management
Informasi dibedakan berdasarkan sifatnya ada 2 yaitu akuntabilitas dan responsibilitas. Informasi yang bersifat akuntabilitas adalah informasi yang arahnya vertikal (keatas). Informasi yang bersifat akuntabilitas dapat dikatakan administratif. Informasi yang bersifat responsibilitas adalah informasi yang arahnya horizontal (kiri-kanan dan bawah). Informasi yang responsibilitas ini dapat dikatakan bersama. Saat memanajemen informasi yang ada di laboratorium harus bisa membedakan antara informasi yang bisa dibagikan ke publik dengan informasi yang tidak bisa dibagikan ke publik. Sebagai contoh, kita tidak boleh memberitahukan informasi tentang dimana membeli zat-zat kimia yang sifatnya terlarang karena dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan kriminal. Selain itu, kita sebaiknya melaporkan aliran dana yang ada di laboratorium kepada anggota organisasi laboratorium saja. 


5. Proses Pengendalian
Proses pengendalian lebih menekankan pada penggunaan bahan yang berbahaya terhadap praktikum terutama limbah. Setiap laboratorium harus memiliki tempat pembuangan limbah hasil praktikum. Sebaiknya limbah dibuang di tempat sampah yang berbeda-beda sesuai jenis limbahnya agar tidak terjadi kontaminasi ataupun kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan orang-orang yang ada di laboratorium. Terkait penggunaan bahan yang berbahaya dalam praktikum sebaiknya diganti dengan bahan yang lebih aman bagi keselamatan praktikan akan tetapi fungsinya sama. 


6. Purchasing and Inventory
Sebelum membeli barang untuk laboratorium sebaiknya di data dahulu alat dan bahan yang ada di laboratorium. Alat dan bahan yang ada dicek kelayakannya dan jumlahnya. Apabila stok alat atau bahan tinggal sedikit sebaiknya cepat-cepat dibeli atau dipesan sebelum praktikum dilaksanakan agar tidak menghambat keterlaksanaan praktikum. Inventarisasi alat dan bahan harus terus dilakukan dan dicatat sebagai laporan kepada kepala laboratorium. Inventarisasi yang baik dapat menunjang kemajuan laboratorium.


7. Document and Record
Dokumen yang ada di laboratorium meliputi berita acara serta dokumen-dokumen kegiatan yang ada di laboratorium. Perekaman berkaitan dengan alat yang dipakai di laboratorium. Setiap kegiatan di laboratorium harus terdokumentasi dengan baik sebagai pertanggungjawaban dalam mengelola laboratorium.


8. Occurred Management 
Manajemen terkait penyimpangan di laboratorium ditekankan pada antisipasi. Keamanan dan keselamatan di laboratorium harus dibuat standar operasional prosedur (SOP). 


9. Assesment 
Penilaian merupakan target ketercapaian untuk setiap jenis layanan yang ada di laboratorium. Setiap kegiatan yang ada di laboratorium haruslah dievaluasi atau dimonitoring.


10. Facility and Safety
Fasilitas yang mendukung keselamatan kerja di laboratorium antara lain: ventilasi, lemari asam, alat pemadam kebakaran, aliran listrik, aliran air, dan sebagainya. Selain itu, gunakanlah baju lab, masker dan sarung tangan saat praktikum guna perlindungan diri dari bahaya zat ataupun alat. 


11. Customer service
Kerja customer service adalah piket terhadap kebersihan dan pelayanan yang ada di laboratorium. Sekolah yang laboratoriumnya tidak memiliki customer service bisa meminta siswa untuk membantu saat ada praktikum akan tetapi tidak mengganggu aktivitas belajar siswa tersebut. 


12. Process improvement 
Proses kemajuan terhadap laboratorium dapat dilakukan dengan cara merefleksi setiap kegiatan yang ada di laboratorium. Refleksi ini sangat penting dilakukan guna kemajuan laboratorium. 


pertanyaan yang ingin penulis tanyakan adalah:
  1. bagaimanakah jika suatu sekolah tidak mempunyai laboran/teknsi lab, apakah akan berdampak pada mutu lab sekolah tersbut?, lalu bagaimana cara agar mutu lab sekolah itu tetap baik walaupun hanya dikelola oleh kepala lab saja karena sepengalaman saya, di sekolah saya  tidak memiliki laboran/ teknisi lab?
  2. apakah saat ini rata-rata kualitas Laboratorium di sekolah-sekolah Indonesia sudah mendekati dengan standar saat ini?
  3. apa saja faktor utama dalam meningkatkan kualitas/mutu lab IPA?

Komentar

  1. Assalamualaikum wr.wb
    Saya mencoba menanggapi pertanyaan no 2.
    Sebagaimana kita ketahui bahwa tidak semua sekolah di mempunyai laboratorium.
    Bagi sekolah yang sudah mempunyai laboratorium pun juga tidak sepenuh nya sudah mencapai kualitas standart labor, karena ada di sebagian sekolah tidak mengelola dan menggunakan laboratorium dengan baik.
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Menanggapi pertanyaan nomor tiga tentang faktor utama dalam meningkatkan kualitas/mutu lab IPA Organisasi laboratorium yang baik akan dapat membantu kelancaran kegiatan laboratorium. Tugas organisasi tersebut yakni mengelola laboratorium, menjaga disiplin laboratorium, mengadakan dan memelihara alat dan bahan serta menjaga keselamatan laboratorium.

    Salam
    Agung Laksono

    BalasHapus
  3. apa saja faktor utama dalam meningkatkan kualitas/mutu lab IPA? menurut saya hal utama dalam kualitas lab adalah harus dikelola oleh Kepala Laboratorium yang ahli, terampil dibidangnya dan berdedikasi tinggi serta penuh tanggung jawab, termasuk peranan tenaga laborannya yang bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional yang dilakukan di laboratorium baik itu laboran ataupun teknisi dan guru. jika sudah dikelola oleh ahli, maka hal lain yang berada didalam laboratorium akan dikelola dengan maksimal. selanjutnya harus ada perencanaan, penataan alat, administrasi, pengawasan, perawatan alat yang jelas sehingga dapat meningkatkan mutu lab. terimakasi

    BalasHapus
  4. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3 apa saja faktor utama dalam meningkatkan kualitas/mutu lab IPA?
    Menurut saya cara untuk meningkatkan kualitas laboratorium IPA hendaknya perlu adanya optimalisasi pengelolaan laboratorium yang baik yang dilakukan oleh personil-personil yang terlibat seperti kepala sekolah dibantu wakil kepala sekolah, Kepala Laboratorium, guru -guru bidang studi IPA, laboran, teknisi dan dibantu siswa. Pengelolaan laboratorium dilakukan seperti pelaksanaan dalam peng-administrasian, perawatan, pengamanan, perencanaan untuk pengembangannya secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya. Dalam melaksanakannya selalu berorientasi kepada faktor-faktor keselamatan yang terlibat dalam laboratorium dan lingkungannya. Jika pengelolaan dapat berjalan dengan baik maka kualitas dan mutu laboratorium IPA di sekolah pun juga akan meningkat. Terima Kasih^_^

    BalasHapus
  5. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 3 yaitu dengan memperhastikan aspek perencanaan tentang semua kegiatan yang harus dilakukan, langkah , metode, tenaga, dan dana. Yang kedua dengan penataan alat serta bahan. Yang ketiga melakukan proses pencatatan ataupun investarisasi fasilitas serta aktifitas laboratorium. Yang keempat memperhatikan pengamanan, perawatan serta pengawasan

    BalasHapus
  6. Menjawab pertanyaan no.3
    Menjawab pertanyaan no.3
    faktor yang harus diterapkan untuk menjamin mutu di laboratorium. Beberapa faktor tersebut antara lain :
    - lingkungan laboratorium
    - prosedur pengendalian mutu
    - komunikasi
    - pencatatan
    - kecakapan dan staf yang berpengalaman
    - alat dan bahan yang berkualitas.

    BalasHapus


  7. Menanggapi soal no 1.
    Menurut saya akan berdampak bagi mutu lab jika pada suatu lab tidak adanya teknisi dan laboran.

    Dan menurut saya, agar tidak jauh tertinggal, maka kepala leb tsb, harus mengikuti pelatihan pelatihan untuk mengelola lab tsb, dengan demikian kepala leb tsb bisa merangkap menjadi teknisi dan laboran. Walaupun tidak semaksimal petugas ahlinya

    BalasHapus
  8. menanggapi pertanyaan no 2
    Menurut saya hal -hal penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas laboratorium IPA adalah optimalisasi pengelolaan laboratorium yang baik seperti pelaksanaan dalam peng-administrasian, perawatan, pengamanan, perencanaan untuk pengembangannya secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya. Dalam melaksanakannya selalu berorientasi kepada faktor-faktor keselamatan yang terlibat dalam laboratorium dan lingkungannya. Jika pengelolaan dapat berjalan dengan baik maka kualitas dan mutu laboratorium IPA di sekolah pun juga akan meningkat. Mksih

    Balas

    BalasHapus
  9. Menanggapi pertanyaan no 3
    faktor utama dalam meningkatkan kualitas/mutu lab IPA yaitu menetapkan kebijakan mutu, tujuan mutu, struktur organisasi serta peraturan penggunaan laboratorium. Memastikan bahwa semua kegiatan, sumberdaya, sarana, prasarana serta peralatan dan bahan di laboratorium teridentifikasi dan terdokumentasi dengan baik, serta menjaga lingkungan laboratorium dengan baik.

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum, saya mencoba menjawab pertanyaan nomor 2, menurut saya apabila secara menyeluruh lab indonesia sudah memenuhi standar, mnurut saya belum, bahkan di setiap sekolah pelosok maupun kota ada sekolah yang belum memfasilitasi ruangan Lab.

    BalasHapus
  11. Assalamualaikum
    Saya akan menjawab pertanyaan no 2. Untuk mengetahui apakah Kualitas laboratorium sekolah yang ada di Indonesia sudah mendekati standar atau tidak. Hal tersebut perlu dilakukan pendataan oleh pemerintah. Tapi dari beberapa sekolah yang pernah saya kunjungi masih banyak sekolah yang jauh dari kata standar dalam pengelolaan laboratorium. Struktur organisasi labor hanya sekedar pajangan diding, mereka tidak melaksanakan tugas semestinya. Mulai dari laboran dan teknisi yang tidak ada, alat-alat yang berantakan dan kurang lengkap, dan masih banyak permasalahan lain.

    BalasHapus
  12. Menanggapi pertanyaan nomor 2, mutu lab skolah indo saat ini rata2 sama dan belum mencapai standar iso, hanya beberapa sekolah saja yg telah memiliki lab yang baik dan mendekati standar ISO

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Manajemen di Laboratorium

Pemusnahan Alat laboratorium yang tidak terpakai

Basic Skill (keterampilan dasar) setelah praktikum